Dynamic Blinkie Text Generator at TextSpace.net

Selasa, 26 April 2011

PANDUAN PERCOBAAN HAMBATAN JENIS

PANDUAN PERCOBAAN HAMBATAN JENIS

A. Tujuan
Mempelajari hubungan antata hambatan kawat pengahantar dengan panjang, luas penampang dan jenis kawatnya
B. Dasar teori
Hambatan atau resistansi berguna untuk mengatur besarnya kuat arus listrik yang mengalir melalui suatu rangkaian listrik. Dalam radio dan televisi, resistansi berguna untuk menjaga kuat arus dan tegangan pada nilai tertentu dengan tujuan agar komponen-komponen listrik lainnya dapat berfungsi dengan baik.
Untuk berbagai jenis kawat, panjang kawat dan penampang berbeda terdapat hubungan sebagai berikut:


dengan ketentuan:
R = hambatan ( Ω )
= hambatan jenis penghantar ( Ω m)
l = panjang penghantar (m)
A = luas penampang penghantar (m2) untuk kawat berbentuk lingkaran
A = Ω r2
r = jari-jari lingkaran kawat.
C. Alat bahan yang digunakan
alat dan bahan No.kat alat dan bahan No.kat
Meter dasar 90 2 Kawat konstan 1
Kabel penghubung merah 4 Saklar 1 kutub 1
Kabel penghubung hitam 4 Kawat nikrom 1
Jembatan penghubung 3 Jepit steker 4
Papan rangkaian 1 Catu daya 1

D. Persiapan percobaan
Keterangan
1. Persiapkna peralatan / komponen sesuai daftar alat / bahan
2. Buat rangkaian seperti gambar diatas
 Kawat nikrom gunakan sebagai kawat penghantar
 Saklar dalam posisi terbuka (posisi 0)
 Sebuah meter dasar 90 sebagai ampermeter dengan batas ukur 1 A
 Meter dasar 90 lainnya sebagai voltmeter dengan batas ukur 10 volt
3. Hubungan catu daya ke sumbe tegangan ( alat catu daya masih dalam keadaan mati.off)
4. Pilih tombol tegangan keluaran catu daya 3 volt DC
5. Hubungkan rangkaian ke catu daya (gunakan kabel penghubung)
6. Periksa kembali rangkaian
E. Langkah – langkah percobaan
1. Pilih panjang kawat 1L dengan cara memasang ujung kabel B masuk ke jepit steker 2, (panjng kawat = jarak jepit steker 1-2 = 1L)
2. Tutup saklar S (posisi 1), kemudian baca tegangan dan kuat arus yang mengalir pada kawat. Catat hasilnya kedalam table pada hasil pengamatan.
3. Buka saklar S ( posisi 0), kemudian pindahkan ujung kabel B ke jepit steker 3 ( panjang kawat= jarak jepit steker 1-3 =2L)
4. Tutup saklar S ( posisi 1). Kemudian baca tegangan dan kuat arus yang mengalir pada kawat.
5. Ulangi langkah 3 dan 4, degan memindahkan ujung kabel B ke jepit steker 4 ( panjang kawat 3L). catatlah hasilnya kedalam tebel hasil pengamatan
6. Ganti kawat nikrom dengan kawat konstantan, kemudian lakukan langkah 1 sampai dengan 6.





F. Hasil pengamatan
Tanggal Percobaan : 24 September 2010
Panjang Kawat
(m) Penampang A Penampang 2A
1L 1 2 3 1 2 3
V (Volt) 0,180 0,150 0,180 0,200 0,150 0,180
I (Ampere) 0,110 0,105 0,105 0,110 0,110 0,110
2L
V (Volt) 0,250 0,300 0,250 0,300 0,300 0,300
I (Ampere) 0,105 0,105 0,105 0,110 0,105 0,105
3L
V (Volt) 0,400 0,430 0,430 0,450 0,450 0,480
I (Ampere) 0,102 0,100 0,100 0,100 0,105 0,105

Perhitungan
Panjang Kawat
(m) Penampang A Penampang 2A
V
(Volt) I (Ampere) R=V/I
(ohm) V
(Volt) I
(Ampere) R=V/I
(ohm)
1L 0,170 0,107 1,589 0,177 0,110 1,609
2L 0,267 0,105 2,542 0,300 0,107 2,804
3L 0,420 0,100 4,200 0,460 0,103 4,466

Massa jenis kawat
Penampang A Massa jenis kawat
Penampang 2A




Berdasarkan data hasil pengamatan, bagaimana pendapat anda tentang hubungan hambatan dengan panjang, luas penampang dan jenis kawat penghantarnya?
Besarnya hambatan suatu kawat penghantar ( R ) berbanding lurus dengan panjang kawat (l ). Semakin panjang kawat, hambatan semakin besar dan sebaliknya .berbanding terbalik dengan luas penampang kawat (A). Semakin besar luas penampang, hambatan semakin kecil. berbanding lurus dengan hambat jenis kawat ( r), Semakin besar hambat jenis kawat , hambatan semakin besar.
Teori Ralat
Penampang A
Panjang kawat 1L
No Vn


1 0,180 0,010 0,0001
2 0,150 -0,020 0,0004
3 0,180 0,010 0,0001
Jumlah 0,025 0,0006
• Harga rata-ratanya
• Harga ralatnya

• Harga sebenarnya
• Ralat mutlak
• Ralat nisbi relative
kesalahan relatifnya berkisar 5,8% maka kebenaran pengukurannyapun relative teliti yaitu 100% - 5,8% = 94,2%
No A


1 0,110 0,003 9 . 10-6
2 0,105 -0,002 4 . 10-6
3 0,105 -0,002 4 . 10-6
Jumlah 0,025 17 . 10-6
• Harga rata-ratanya
• Harga ralatnya

• Harga sebenarnya
• Ralat mutlak
• Ralat nisbi relative
kesalahan relatifnya berkisar 36% maka kebenaran pengukurannyapun relative teliti yaitu 100% - 0,9% = 99,1%
Panjang kawat 2L
No Vn


1 0,250 0,017 289 . 10-6
2 0,300 -0,033 1089 . 10-6
3 0,250 0,010 289 . 10-6
Jumlah 0,025 1667 . 10-6
• Harga rata-ratanya
• Harga ralatnya

• Harga sebenarnya
• Ralat mutlak
• Ralat nisbi relative
kesalahan relatifnya berkisar 6,4% maka kebenaran pengukurannyapun relative teliti yaitu 100% - 6,4 % = 93,6%
No A


1 0,105 0 0
2 0,105 0 0
3 0,105 0 0
Jumlah 0
• Harga rata-ratanya
kebenaran pengukurannyapun yaitu 100% - 0% = 100%
Panjang kawat 3L
No Vn


1 0,400 -0,020 4 . 10-4
2 0,430 0,010 1 . 10-4
3 0,430 0,010 4 . 10-4
Jumlah 0 6 . 10-4
• Harga rata-ratanya
• Harga ralatnya

• Harga sebenarnya
• Ralat mutlak
• Ralat nisbi relative
kesalahan relatifnya berkisar 2,4% maka kebenaran pengukurannyapun relative teliti yaitu 100% - 2,4% = 97,6%
No A


1 0,102 0,002 4 . 10-6
2 0,100 0 0
3 0,100 0 0
Jumlah 0,002 4 . 10-6
• Harga rata-ratanya
• Harga ralatnya

• Harga sebenarnya
• Ralat mutlak
• Ralat nisbi relative
kesalahan relatifnya berkisar 1% maka kebenaran pengukurannyapun relative teliti yaitu 100% - 1% = 99%
Penampang 2A
Panjang kawat 1L
No Vn


1 0,200 0,023 529 . 10-6
2 0,150 -0,027 729 . 10-6
3 0,180 0,003 9 . 10-6
Jumlah 0,001 1267 . 10-6
• Harga rata-ratanya
• Harga ralatnya

• Harga sebenarnya
• Ralat mutlak
• Ralat nisbi relative
kesalahan relatifnya berkisar 7,9% maka kebenaran pengukurannyapun relative teliti yaitu 100% - 7,9% = 92,1%
No A


1 0,110 0 0
2 0,110 0 0
3 0,110 0 0
Jumlah 0
• Harga rata-ratanya
kebenaran pengukurannya teliti yaitu 100%
Panjang kawat 2L
No Vn


1 0,300 0 0
2 0,300 0 0
3 0,300 0 0
Jumlah 0
• Harga rata-ratanya
kebenaran pengukurannya teliti yaitu 100%
No A


1 0,110 0,003 9 . 10-6
2 0,105 -0,002 4 . 10-6
3 0,105 -0,002 4 . 10-6
Jumlah 0,025 17 . 10-6
• Harga rata-ratanya
• Harga ralatnya

• Harga sebenarnya
• Ralat mutlak
• Ralat nisbi relative
kesalahan relatifnya berkisar 36% maka kebenaran pengukurannyapun relative teliti yaitu 100% - 0,9% = 99,1%
Panjang kawat 3L
No Vn


1 0,450 -0,010 1 . 10-4
2 0,450 -0,010 1 . 10-4
3 0,480 0,020 4 . 10-4
Jumlah 0 6 . 10-4
• Harga rata-ratanya
• Harga ralatnya

• Harga sebenarnya
• Ralat mutlak
• Ralat nisbi relative
kesalahan relatifnya berkisar 2,2% maka kebenaran pengukurannyapun relative teliti yaitu 100% - 2,2% = 97,8%
No A


1 0,100 -0,003 9 . 10-6
2 0,105 0,002 4 . 10-6
3 0,105 0,002 4 . 10-6
Jumlah 0,001 17 . 10-6
• Harga rata-ratanya
• Harga ralatnya

• Harga sebenarnya
• Ralat mutlak
• Ralat nisbi relative
kesalahan relatifnya berkisar 1% maka kebenaran pengukurannyapun relative teliti yaitu 100% - 0,9% = 99,1%
G. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan, hubungan antara hambatan kawat penghantar dengan panjang kawat adalah sebanding, artinya semakin panjang kawat maka hambatannya pun semakin bertambah besar. Sedangkan hubungan antara hambatan dengan luas penampang adalah berbanding terbalik artinya jika luas penampangnya semakin besar maka hambatanpun akan semakin kecil.
H. Kemungkinan penerapan dalam kehidupan sehari – hari
Adapun penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dapat diterapkan pada instalasi listrik dirumah dan pada kendaraan mobil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar