Dynamic Blinkie Text Generator at TextSpace.net

Selasa, 26 April 2011

PANDUAN PERCOBAAN KECEPATAN DAN PERCEPATAN

PANDUAN PERCOBAAN KECEPATAN DAN PERCEPATAN

A. Tujuan
Mengetahui cara mengukur kecepatan dan percepatan
B. Dasar teori
Gerak adalah sebuah kata yang umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari, contoh kalimat : " mobil itu bergerak dari arah selatan ke arah utara", "Ketika kita berjalan pasti kita disebut bergerak". Nah dalam ilmu Fisika pengertian gerak yah kira-kira sama atau boleh didefinisikan bahwa gerak adalah :
"Suatu momen atau kejadian dimana suatu benda atau apapun yang mengalami perpindahan dari suatu tempat ketempat yang lain". Jadi suatu benda dapat dikatakan bergerak bila dia berubah dari posisi semula dia berada ke posisi saat ini.Bila percepatan partikel konstan ~a, kecepatan partikel dapat ditentukan dariintegrasi persamaan berikut ini
dv = adt
yang bila diintegralkan dari saat awal t0 dengan kecepatan v(0) kesaat teraecepatan v(0) kesaat terakhir t dengan kecepatan v(t)
v(t) = v(0) + a(t)
Dari persamaan ini,dengan memakai definisi kecepatan sebagai derivative posisi terhadap waktu, diperoleh sebagai berikut

dr = v(0)dt + a(t-0)dt

Yang bila diintegralkan dari saat awal t0 dengan posisi r(0) kesaat terakhir t dengan posisi r(t) diperoleh :

r (t) = r(0) + v(0) t + 1/2 at.t


Grafik posisi sebagai fungsi dari waktu berbentuk grafik kuadratis (parabolik), dengan gradien grafik sama dengan besar kecepatan partikel pada saat tertentu. Sedangkan grafik kecepatan sebagai fungsi waktu berbentuk garis lurus dengan gradien grafiknya sama dengan besar percepatan partikel.
Dengan meninjau gerak satu dimensi, dapat juga dituliskan
a = v dv/dr

Atau dapat dilukiskan
vdv = adr
Dan bila diintegralkan dari posisi dan kecepatan awal r(0) dan v(0) ke posisi dan kecepatan akhir r(t) dan v(t) maka diperoleh :
Hasilnya, v(t)2 = v(0)2 + 2a (r(t) - r(0))
Sebagai contoh gerak dengan percepatan konstan adalah gerak partikel jatuh bebas di dekat permukaan bumi. Dapat ditunjukkan bahwa untuk ketinggian yang tidak terlalu jauh dari permukaan bumi, percepatan gravitasi g yang dialami sebuah benda yang jatuh bebas, bernilai konstan. Dalam kasus benda jatuh bebas, bila arah positif dipilih ke arah atas, maka percepatan benda a = -g (ke bawah).
Suatu benda dikatakan bergerak bila kedudukannya berubah terhadapsuatu acuaan.Gerak dibagi menjadi kinematika , dinamika dan mekanika.gerak kinematika dibagi menjadi gerak lurus, gerak melingkatr dan gerak parabola.
Pada percobaan kali ini kita akan mempelajari gerak lurus.Gerak lurus merupakan gerak yang lintassannya berupa garis lurus.Gerak lurus dibagi menjadi 2 GLB dan GLBB.Telah kita ketahui bahwa pada gerak lurus beraturan (GLB) nilai percepatan (a) adalah nol sehingga nilai kecepatannya (v) tetap dan S=vot+So. Sedangkan pada gerak lurus berubah beraturan (GLBB) nilai percepatannya adalah konstan. Sehingga kecepatannya (v)=vo+at dan S=vot-½at2





C. Alat bahan yang digunakan
alat dan bahan No.kat alat dan bahan No.kat
Penggaris logam 50 cm 1 Kereta dinamika 1
Rel presisi 2 Balok bertingkat 1
Penyambung rel 1 Stopwatch 1
Kaki rel 2 Tumpakan, berjepit 1
Meja optik 1

D. Persiapan percobaan
Keterangan : pasang rel presisi dengan penyambung rel dan pasang pula kaki rel pada kedua ujung rel. (lihat gambar)


E. Langkah – langkah percobaan
1. Letakan rel yang telah terpasang pada balok bertingkat, ditingkat paling tinggi
2. Letkan kereta dinamika pada tingkat tertinggi di atas rel
3. Pada jarak 20 cm dari kereta, letakan meja optik
4. Ukur waktu dari pelepasan kereta dinamika sampai dengan kereta dinamika tampak di belakang meja optik (tuliskan hasilnya pada tabel di bawah)
5. Lakukan percobaan yang sama, dengan merubah jarak meja optik dari kereta dinamika menjadi 40 cm, 60 cm, 80 cm.
F. Hasil pengamatan
Tanggal Percobaan : 24 September 2010
jarak 20 cm 40 cm 60 cm 80 cm
percobaan 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
Waktu (s) 0,72 0,73 0,54 1,22 0,93 1,08 1,43 1,44 1,62 1,93 1,78 1,98
Kecepatan(m/s) 0,3 0,37 0,41 0,42
Percepatan(m/s2) 0,2 0,11 0,02

Teori Ralat
20 cm


0,72 0,06 36 . 10-4
0,73 0,07 49 . 10-4
0,54 -0,12 144 . 10-4
• Harga rata-ratanya
• Harga ralatnya

• Harga sebenarnya
• Ralat mutlak

• Ralat nisbi relatif
kesalahan relatifnya berkisar 0,07% maka kebenaran pengukurannyapun relatif teliti yaitu 100% - 9,4% = 91,60%.
40 cm


1,22 0,14 196 . 10-4
0,93 -0,15 225 . 10-4
1,08 0 0
• Harga rata-ratanya
• Harga ralatnya

• Harga sebenarnya
• Ralat mutlak

• Ralat nisbi relatif
kesalahan relatifnya berkisar 0,07% maka kebenaran pengukurannyapun relatif teliti yaitu 100% - 7,8% = 92,20%.
60 cm


1,43 -0,02 4 . 10-4
1,44 -0,01 1 . 10-4
1,62 0,17 289 . 10-4
• Harga rata-ratanya
• Harga ralatnya

• Harga sebenarnya
• Ralat mutlak

• Ralat nisbi relatif
kesalahan relatifnya berkisar 0,07% maka kebenaran pengukurannyapun relatif teliti yaitu 100% - 4,8% = 95,20%.
80 cm


1,93 0,0 9 . 10-4
1,78 -0,12 144 . 10-4
1,98 0,08 64 . 10-4
• Harga rata-ratanya
• Harga ralatnya

• Harga sebenarnya
• Ralat mutlak

• Ralat nisbi relatif
kesalahan relatifnya berkisar 3% maka kebenaran pengukurannyapun relatif teliti yaitu 100% - 3% = 97%.

G. Pengolahan Data













H. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan ini adalah sesuai dengan bunyi Hukum II Newton, yang pada intinya bahwa percepatan yang dialami sebuah benda besarnya berbanding lurus dengan besar resultan gaya yang bekerja pada benda, searah dengan arah gaya tersebut, dan berbanding terbalik dengan massa kelembamannya.
I. Kemungkinan penerapan dalam kehidupan sehari – hari
Kereta dorong (luncur), lip, mobil yang sedang melaju.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar