Dynamic Blinkie Text Generator at TextSpace.net

Selasa, 26 April 2011

VISKOSITAS (KEKENTALAN)

VISKOSITAS ( KEKENTALAN)

A. Tujuan
Menentukan viskositas suatu zat cair menurut stokes

B. Dasar Teori
Setiap benda yang bergerak relatif terhadap benda lain selalu mengalami gesekan (gaya gesek). Sebuah benda yang bergerak di dalam fluida juga mengalami gesekan. Hal ini disebabkan oleh sifat kekentalan (viskositas) fluida tersebut. Koefisien kekentalan suatu fluida (cairan) dapat diperoleh dengan menggunakan percobaaan bola jatuh di dalam fluida tersebut. Gaya gesek yang bekerja pada suatu benda yang bergerak relatif terhadap suatu fluida akan sebanding dengan kecepatan relatif benda terhadap fluida :
F= -b . v
Keterangan :
F = gaya gesek yang dialami benda.
b = konstanta gesekan.
v = kecepatan benda.
Khusus untuk benda yang berbentuk bola dan bergerak dalam fluida yang sifat-sifatnya tetap, gaya gesek tersebut memenuhi hukum Stokes sbb:
F = -6 π r v
Keterangan : = viskositas fluida.
r = radius bola.
Hukum Stokes di atas berlaku bila :
1. Fluida tidak berolak (tidak terjadi turbulensi).
2. Luas penampang tabung tempat fluida cukup besar dibanding ukuran bola ( tak terhingga).
3. Tidak ada pengelinciran dalam zat alir
4. Bola rata dan kaku
5. Kecepatan relative bola yang sedang bergerak adalah sebanding terhadap penahannan gerakan ditentukan oleh kekentalan zat alir. Dan tidak semua tetap pada keadaannya, berhenti atau terus bergerak pada arah zat alir sebagai desakan maju oleh bola yang dilaluinya
6. Ukuran bola relative kecil.

Keterangan :
FS : gaya Stokes
FA bola r : gaya Archimedes

Bila sebuah benda padat berbentuk bola dengan jari-jari r dimasukkan ke dalam zat cair tanpa kecepatan awal bola tersebut akan begerak ke bawah mula-mula dengan percepatan sehingga kecepatannya bertambah. Dengan bertambahnya kecepatan maka gaya gesek fluida akan membesar, sehingga suatu saat bola akan bergerak dengan kecepatan tetap. Kecepatan tetap ini disebut kecepatan terminal yang terjadi pada saat gaya berat bola sama dengan jumlahan antara gaya angkat ke atas (Archimedes) dan gaya gesek Stokes seperti tampak pada gambar. Besarnya kecepatan terminal adalah:

dimana : r = massa jenis bola.
r0 = massa jenis fluida
Bila jarak yang ditempuh bola dengan kecepatan terminal tersebut dalam selang waktu T adalah s maka berlaku persamaan gerak lurus beraturan :


C. Alat – alat yang digunakan
1. Pipa gelas berisi zat cair deang garis ukuran
2. Tiga bola yang ukurannya tidak sama
3. Stopwatch
4. Hidrometer
5. Penimbang / Neraca analitik
6. Termometer
7. Pipa gelas kecil pengukur volume zat alir/ aerometer penentuan zat alir
D. Pelaksanaan
1. Ukurlah garis penengah tiap bola masing – masing 10 kali pada tempat yang berlainan
2. Timbang bola satu persatu
3. Catatlah suhu serta kerapatan massa zat alir pada permulaan dan akhir percobaan
4. Ukurlah waktu jatuh tiap bola, masing – masing 10 kali pada suhu kamar
5. Ukur jarak bola jatuh.

E. Hasil Pengamatan
Tanggal : 20 September 2010
• massa bola I : 0,50 g
• massa bola II : 0,70 g
• massa bola III : 1,28 g
Jari – Jari Bola (mm)
No Percobaan I Percobaan II Percobaan III
1 4,03 5,32 6,39
2 4,04 5,33 6,38
3 4,02 5,32 6,39
4 4,03 5,33 6,40
5 4,03 5,30 6,39
6 4,02 5,31 6,38
7 4,04 5,31 6,37
8 4,04 5,32 6,39
9 4,03 5,33 6,38
10 4,01 5,32 6,38
Jumlah 40,29 53,19 63,85
Rata-rata 4,03 5,32 6,38

Waktu Bola Jatuh (sekon)
No Percobaan I Percobaan II Percobaan III
1 3,79 2,84 1,92
2 3,72 2,84 1,92
3 3,88 2,76 1,92
4 3,53 3,03 1,92
5 3,59 2,97 1,92
6 3,72 2,74 1,92
7 3,60 2,86 1,92
8 3,71 2,91 1,92
9 3,79 2,98 1,92
10 3,65 2,72 1,92
Jumlah 36,98 28,63 18,66
Kerapatan bola I Kerapatan bola II Kerapatan bola II







Viskositas I Viskositas II Viskositas III











• Kerapatan zat alir = 0,865 g/cm3
• Jari – jari bola I = 4,03 mm
• Jari – jari bola II = 5, 32 mm
• Jari – jari bola III = 6,38 mm
• Jarak yang ditempuh = 68
• Suhu zat alir = 280

F. Teori Ralat

Percobaan I
Jari – jari bola I
No



1 4,03 0 0
2 4,04 0,01 1 . 10-4
3 4,02 -0,01 1 . 10-4
4 4,03 0 0
5 4,03 0 0
6 4,02 -0,01 1 . 10-4
7 4,04 0,01 1 . 10-4
8 4,04 0,01 1 . 10-4
9 4,03 0 0
10 4,01 -0,02 4 . 10-4
Jumlah -0,01 9 . 10-4
• Harga rata-ratanya
• Harga ralatnya

• Harga sebenarnya
• Ralat mutlak
• Ralat nisbi relative
kesalahan relatipnya berkisar 0,07% maka kebenaran pengukurannyapun relative teliti yaitu 100% - 0,07% = 99,93%.
Waktu bola jatuh I
No Waktu bola (s)

1 3,79 0,09 81 . 10-4
2 3,72 0,02 4 . 10-4
3 3,88 0,18 324 . 10-4
4 3,53 - 0,13 169. 10-4
5 3,59 -0,11 121 . 10-4
6 3,72 0,02 4 . 10-4
7 3,60 -0,10 100 . 10-4
8 3,71 0,01 1 . 10-4
9 3,79 0,09 81 . 10-4
10 3,65 -0,05 25 . 10-4
Jumlah 36,98 0,02 9,1 . 10-2
• Harga rata-ratanya
• Harga ralatnya

• Harga sebenarnya
• Ralat mutlak
• Ralat nisbi relative
kesalahan relatipnya berkisar 0,81% maka kebenaran pengukurannya pun relative teliti yaitu 100% - 0,81% = 99,19%.
Percobaan II
Jari – jari bola II
No



1 5,32 0 0
2 5,33 0,01 1 . 10-4
3 5,32 0 0
4 5,33 0,01 1 . 10-4
5 5,30 -0,02 4 . 10-4
6 5,31 -0,01 1 . 10-4
7 5,31 -0,01 1 . 10-4
8 5,32 0 0
9 5,33 0,01 1 . 10-4
10 5,32 0 0
Jumlah -0,01 9 . 10-4
• Harga rata-ratanya
• Harga ralatnya

• Harga sebenarnya
• Ralat mutlak
• Ralat nisbi relative
kesalahan relatipnya berkisar 0,07% maka kebenaran pengukurannyapun relative teliti yaitu 100% - 0,56% = 99,44%.
Waktu bola jatuh II
No Waktu bola (s)

1 2,84 -0,02 4 . 10-4
2 2,84 -0,10 100 . 10-4
3 2,76 0,17 289 . 10-4
4 3,03 - 0,04 16. 10-4
5 2,97 0,11 121 . 10-4
6 2,74 -0,12 144 . 10-4
7 2,86 0 0
8 2,91 0,05 25 . 10-4
9 2,98 0,12 144 . 10-4
10 2,72 0,14 196 . 10-4
Jumlah 28,63 0,02 0,104
• Harga rata-ratanya
• Harga ralatnya

• Harga sebenarnya
• Ralat mutlak
• Ralat nisbi relative
kesalahan relatipnya berkisar 0,11% maka kebenaran pengukurannya pun relative teliti yaitu 100% - 0,81% = 99,89%.

Percobaan III
Jari – jari bola III
No



1 6,39 0,01 1 . 10-4
2 6,38 0 0
3 6,39 0,01 1 . 10-4
4 6,40 0,02 4 . 10-4
5 6,39 0,01 4 . 10-4
6 6,38 0 0
7 6,37 -0,01 1 . 10-4
8 6,39 0,01 1 . 10-4
9 6,38 0 0
10 6,38 0 0
Jumlah -0,01 9 . 10-4
• Harga rata-ratanya
• Harga ralatnya

• Harga sebenarnya
• Ralat mutlak
• Ralat nisbi relative
kesalahan relatipnya berkisar 0,07% maka kebenaran pengukurannyapun relative teliti yaitu 100% - 0,04% = 99,96%.

Waktu bola jatuh III
No Waktu bola (s)

1 1,92 0,06 36 . 10-4
2 1,92 0,07 49. 10-4
3 1,92 -0,08 64 . 10-4
4 1,92 0,06 36. 10-4
5 1,92 0,03 9 . 10-4
6 1,92 -0,08 64 . 10-4
7 1,92 0,04 16 . 10-4
8 1,92 0,11 121 . 1640-4
9 1,92 -0,17 289 . 10-4
10 1,92 0,02 4 . 10-4
Jumlah 18,66 0,02 0,0688
• Harga rata-ratanya
• Harga ralatnya

• Harga sebenarnya
• Ralat mutlak
• Ralat nisbi relative
kesalahan relatipnya berkisar 1,6% maka kebenaran pengukurannya pun relative teliti yaitu 100% - 1,6% = 98,40%.

G. Pertanyaan
1. Apakah setiap zat alir mempunyai kekentalan ?
2. Dalam baagaimanakah zat alir tidak mempunyai kekentalan?
3. Syarat – syarat apakah setiap zat alir yang bergerak?
4. Apa sebabnya kecapatan relative bola sebanding ari gaya yang ditentukan oleh kekentalan zat alir?
5. Gerakan apakah yang dilakukan benda terhadap zat alir dalam percobaan?
Jawab
1. Tidak semua zat alir mempunyai kekentalan
2. Pada saat keadaan ideal
3. Punya gaya berat, gaya keatas juga gaya gesaekan
4. Karena dia mempunyai 3 buah gaya
5. Keceptan terminal

H. Faktor Kesalahan
1. Keliru saat menghitung waktu jatuhnya bola
2. Keliru saat mengukur bola.
3. Kesalahan pada mate
4. Kerusakan alat percobaan


ARCHIMIDES
A. Tujuan
Menentukan massa jenis zat padat dan zat cair berdasarkan hukum archimides

B. Dasar Teori
Menutut system pada gambar, gaya – gaya dari tiap sisi tegak akan saling meniadakan sehingga tinggallah gaya- gaya dari bidang atas dan bidang bawah masing – masing ialah
dan
Dimana A adalah luas masing – masing sisi kubus .
Dalam hal ini h2 > h1 maka F2 > F1, dengan demikian benda mendapat gaya kelebihan ke atas . gaya ini disebut gaya keatas atau gaya archimides (F2) yang besarnya :


Keterangan : FA = gaya keatas atau gaya archimides
V = volume benda yang tercelup dalam zat cair
 = Massa jenis zat cair
g =Percepatan gravitasi
karena W = m.g dan W = V . S maka
maka S = . g
Dari rumus berat jenis ini, maka archimides dapat pula ditulis sebagi berikut:

Karena V dan S merupakan berat zat cair yang dipindahkan benda (kubus) tersebut, maka bunyi hukum archimides dikatakan sebagai berikut . “ Sebuah benda dalam zat cair ( baik seluruhnya atau sebagian ) akan mengalami gaya keatas sebesar berat zat cair yang dipindahkan benda tersebut .”

C. Alat – alat yang digunakan
a. Balok AL, Fe dan Cu (3 buah)
b. Statif
c. Benang Pengikat
d. Dinamometer (neraca pegas )
e. Beaker Glass
f. Jangka Sorong
g. Neraca Ohous

D. Pelaksanaan
a. Pengukuran sisi balok logam menggunakan jangka sorong, hitung ketiga balok tersebut.
b. Timbang balok tersebut
c. Celupkan balok ke dalam zat cair dan catat berapa balok dalam zat cair
d. Celupkan balok kedalam minyak

E. Tugas
a. Hitung massa jenis balok
b. Hitung massa jenis minyak

F. Hasil Pengamatan
Benda dimensi Percobaan Berat di udara (N) Berat di air (N) Berat dalam minyak (N)
1 2 1 2 1 2 1 2
Balok AL P 5,710 cm 5,715 cm 0,5 0,5 0,30 0,31 0,32 0,31
L 1,815 cm 1,820 cm
massa 51,24 g 51,23 g
Balok Fe d 1,910 cm 1,910 cm 0,5 0,5 0,40 0,42 0,42 0,42
t 2,040 cm 2,040 cm
m 49, 360 cm 49,33 g
Masa jenis balok =44,48 gram

G. Teori Ralat
AL (Alumunium)
Massa AL
No MAL

1 51, 24 5 . 10 -3 25 . 10 -6
2 51,23 -5 . 10 -3 25 . 10 -6
Jumlah 50 . 10 -6
• Harga rata-ratanya
• Harga ralatnya

• Harga sebenarnya
• Ralat mutlak
• Ralat nisbi relative
kesalahan relatipnya berkisar 0,01% maka kebenaran pengukurannyapun relative teliti yaitu 100% - 0,01% = 99,99%.
(AL ) Berat di udara
No WAL (N) Wu


1 0,2 N 0,025 6,25 × 10-4 N
2 0,15 N -0,025 6,25 × 10-4 N
Jumlah 0,35 N 0 12,50 × 10-4 N
• Harga rata-ratanya
• Harga ralatnya

• Harga sebenarnya
• Ralat mutlak
• Ralat nisbi relative
kesalahan relatipnya berkisar 14,23 maka kebenaran pengukurannyapun relative teliti yaitu 100% - 14,23% = 85,77%.
(AL) Berat di dalam zat cair
No WAL (N) WL


1 0,1 N 0 0
2 0,1 N 0 0
Jumlah 0,2 0 0

Karena hasil dari kedua percobaan itu menunjukan angka yang sama maka nilai kesalahan relatifnya 0 % sehingga kebenaran pengukuran nya adalah 100%

(AL) Berat didalam minyak
No WAL (N) Wu


1 0,11N 5×10-3N 2,5 × 10-5N
2 0,1N -5×10-3N 2,5 × 10-5N
Jumlah 0,21N 0 5 × 10-5N
• Harga rata-ratanya
• Harga ralatnya

• Harga sebenarnya
• Ralat mutlak
• Ralat nisbi relative
kesalahan relatipnya berkisar 4,76 maka kebenaran pengukurannyapun relative teliti yaitu 100% - 4,76% = 95,24%.
 minyak AL


No  minyak  minyak


1 0,0009 0,00005 2,5 ×10-9
2 0,0008 -0,00005 2,5 ×10-9
Jumlah 0,0017 0 5 ×10-9
• Harga rata-ratanya
• Harga ralatnya

• Harga sebenarnya
• Ralat mutlak
• Ralat nisbi relative
kesalahan relatipnya berkisar 5,9% maka kebenaran pengukurannyapun relative teliti yaitu 100% - 5,9% = 94,1%
Fe (Besi)
Masa Jenis Fe
No MFe (gram) MFe


1 64,4 gram 0,09 gram 81 × 10-4 gram
2 64,225 gram -0,085 gram 72,25 × 10-4 gram
Jumlah 128,625 gram 0,005 gram 153,25 × 10-4 gram
• Harga rata-ratanya
• Harga ralatnya

• Harga sebenarnya
• Ralat mutlak
• Ralat nisbi relative
Kesalahan relatipnya berkisar 0,043% maka kebenaran pengukurannyapun relative teliti yaitu 100% - 0,43% = 99,957%.
(Fe ) Berat di udara
No WFe (N) Wu


1 0,65N 0,075 N 56,25 × 10-4 N
2 0,5 N - 0,075 N 56,25 × 10-4 N
Jumlah 1,15 N 0 0,01125 N
• Harga rata-ratanya
• Harga ralatnya

• Harga sebenarnya
• Ralat mutlak
• Ralat nisbi relative
kesalahan relatipnya berkisar 13,04 % maka kebenaran pengukurannyapun relative teliti yaitu 100% - 13,04 % = 86,96 %.
(Fe) Berat di dalam zat cair
No WFe (N) WL


1 0,55 N -0,025 N 6,25 × 10-4 N
2 0,6 N 0,025 N 6,25 × 10-4 N
Jumlah 1,15 N 0 12,5 × 10-4 N
• Harga rata-ratanya
• Harga ralatnya

• Harga sebenarnya
• Ralat mutlak
• Ralat nisbi relative
kesalahan relatipnya berkisar 4,34 % maka kebenaran pengukurannyapun relative teliti yaitu 100% - 4,34% = 95,66%.
(Fe) Berat didalam minyak
No WFe (N) Wu


1 0,6 N 0,05 N 25 × 10-4 N
2 0,5 N -0,05 N 25 × 10-4 N
Jumlah 1,1 N 0 5 × 10-3 N
• Harga rata-ratanya
• Harga ralatnya

• Harga sebenarnya
• Ralat mutlak
• Ralat nisbi relative
Jadi kesalahan relatipnya berkisar 9% maka kebenaran pengukurannyapun relative teliti yaitu 100% - 9% = 91%.
 minyak Fe


No  minyak  minyak


1 0,0053 6,5 ×10-4 4,225 ×10-7
2 0,004 -6,5 ×10-4 4,225 ×10-7
Jumlah 9,3 ×10-3 0 8,45 ×10-7
• Harga rata-ratanya
• Harga ralatnya

• Harga sebenarnya
• Ralat mutlak
• Ralat nisbi relative
kesalahan relatipnya berkisar 13% maka kebenaran pengukurannyapun relative teliti yaitu 100% - 13% = 87%
Cu ( Tembaga )
Masa Jenis Cu
No MFe (gram) MFe


1 52,35 gram 0,06 gram 3,6 × 10-3 gram
2 52,23 gram -0,06 gram 3,6 × 10-3 gram
Jumlah 104,58 gram 0 7,2 × 10-3 gram
• Harga rata-ratanya
• Harga ralatnya

• Harga sebenarnya
• Ralat mutlak
• Ralat nisbi relative
Kesalahan relatipnya berkisar 0,114% maka kebenaran pengukurannyapun relative teliti yaitu 100% - 0,114% = 99,886%.
(Cu ) Berat di udara
No WCu (N) Wu


1 0,55 N 0,025 N 6,25 × 10-4 N
2 0,5 N -0,025 N 6,25 × 10-4 N
Jumlah 1,05 N 0 12,5 × 10-4 N
• Harga rata-ratanya
• Harga ralatnya

• Harga sebenarnya
• Ralat mutlak
• Ralat nisbi relative
kesalahan relatipnya berkisar 4,76 % maka kebenaran pengukurannyapun relative teliti yaitu 100% - 4,76 % = 95,24 %.
(Cu) Berat di dalam zat cair
No WCu (N) WL


1 0,45 N 0,025 N 6,25 × 10-4 N
2 0,4 N -0,025 N 6,25 × 10-4 N
Jumlah 0,85 N 0 12,5 × 10-4 N
• Harga rata-ratanya
• Harga ralatnya

• Harga sebenarnya
• Ralat mutlak
• Ralat nisbi relative
kesalahan relatipnya berkisar 5,9 % maka kebenaran pengukurannyapun relative teliti yaitu 100% - 5,9% = 94,1%.
(Cu) Berat didalam minyak
No WCu (N) Wu


1 0,5 N 0,05 N 25 × 10-4 N
2 0,4 N -0,05 N 25 × 10-4 N
Jumlah 0,9 N 0 5 × 10-3 N
• Harga rata-ratanya
• Harga ralatnya

• Harga sebenarnya
• Ralat mutlak
• Ralat nisbi relative
Jadi kesalahan relatipnya berkisar 11% maka kebenaran pengukurannyapun relative teliti yaitu 100% - 11% = 89%.
 minyak Cu


No  minyak  minyak


1 0,0054 5,5 ×10-4 3,025 ×10-7
2 0,0043 -5,5 ×10-4 3,025 ×10-7
Jumlah 9,7×10-3 0 6,05 ×10-7
• Harga rata-ratanya
• Harga ralatnya

• Harga sebenarnya
• Ralat mutlak
• Ralat nisbi relative
kesalahan relatipnya berkisar 13% maka kebenaran pengukurannyapun relative teliti yaitu 100% - 13% = 87%


PANDUAN PERCOBAAN HAMBATAN JENIS

A. Tujuan
Mempelajari hubungan antata hambatan kawat pengahantar dengan panjang, luas penampang dan jenis kawatnya
B. Dasar teori

C. Alat bahan yang digunakan
alat dan bahan No.kat alat dan bahan No.kat
Meter dasar 90 2 Kawat konstan 1
Kabel penghubung merah 4 Saklar 1 kutub 1
Kabel penghubung hitam 4 Kawat nikrom 1
Jembatan penghubung 3 Jepit steker 4
Papan rangkaian 1 Catu daya 1

D. Persiapan percobaan
Keterangan
1. Persiapkna peralatan / komponen sesuai daftar alat / bahan
2. Buat rangkaian seperti gambar diatas
 Kawat nikrom gunakan sebagai kawat penghantar
 Saklar dalam posisi terbuka (posisi 0)
 Sebuah meter dasar 90 sebagai ampermeter dengan batas ukur 1 A
 Meter dasar 90 lainnya sebagai voltmeter dengan batas ukur 10 volt
3. Hubungan catu daya ke sumbe tegangan ( alat catu daya masih dalam keadaan mati.off)
4. Pilih tombol tegangan keluaran catu daya 3 volt DC
5. Hubungkan rangkaian ke catu daya (gunakan kabel penghubung)
6. Periksa kembali rangkaian



E. Langkah – langkah percobaan
1. Pilih panjang kawat 1L dengan cara memasang ujung kabel B masuk ke jepit steker 2, (panjng kawat = jarak jepit steker 1-2 = 1L)
2. Tutup saklar S (posisi 1), kemudian baca tegangan dan kuat arus yang mengalir pada kawat. Catat hasilnya kedalam table pada hasil pengamatan.
3. Buka saklar S ( posisi 0), kemudian pindahkan ujung kabel B ke jepit steker 3 ( panjang kawat= jarak jepit steker 1-3 =2L)
4. Tutup saklar S ( posisi 1). Kemudian baca tegangan dan kuat arus yang mengalir pada kawat.
5. Ulangi langkah 3 dan 4, degan memindahkan ujung kabel B ke jepit steker 4 ( panjang kawat 3L). catatlah hasilnya kedalam tebel hasil pengamatan
6. Ganti kawat nikrom dengan kawat konstantan, kemudian lakukan langkah 1 sampai dengan 6.

F. Hasil pengamatan
Tanggal Percobaan : 24 September 2010
Panjang Kawat
(m) Penampang A Penampang 2A
1L 1 2 3 1 2 3
V (Volt) 0,180 0,150 0,180 0,200 0,150 0,180
I (Ampere) 0,110 0,105 0,105 0,110 0,110 0,110
2L
V (Volt) 0,250 0,300 0,250 0,300 0,300 0,300
I (Ampere) 0,105 0,105 0,105 0,110 0,105 0,105
3L
V (Volt) 0,400 0,430 0,430 0,450 0,450 0,480
I (Ampere) 0,102 0,100 0,100 0,100 0,105 0,105



Perhitungan
Panjang Kawat
(m) Penampang A Penampang 2A
V
(Volt) I (Ampere) R=V/I
(ohm) V
(Volt) I
(Ampere) R=V/I
(ohm)
1L 0,170 0,107 1,589 0,177 0,110 1,609
2L 0,267 0,105 2,542 0,300 0,107 2,804
3L 0,420 0,100 4,200 0,460 0,103 4,466

Massa jenis kawat
Penampang A Massa jenis kawat
Penampang 2A




Berdasarkan data hasil pengamatan, bagaimana pendapat anda tentang hubungan hambatan dengan panjang, luas penampang dan jenis kawat penghantarnya?
Besarnya hambatan suatu kawat penghantar ( R ) berbanding lurus dengan panjang kawat (l ). Semakin panjang kawat, hambatan semakin besar dan sebaliknya .berbanding terbalik dengan luas penampang kawat (A). Semakin besar luas penampang, hambatan semakin kecil. berbanding lurus dengan hambat jenis kawat ( r), Semakin besar hambat jenis kawat , hambatan semakin besar.
Teori Ralat
Penampang A
Panjang kawat 1L
No Vn


1 0,180 0,010 0,0001
2 0,150 -0,020 0,0004
3 0,180 0,010 0,0001
Jumlah 0,025 0,0006
• Harga rata-ratanya
• Harga ralatnya

• Harga sebenarnya
• Ralat mutlak
• Ralat nisbi relative
kesalahan relatifnya berkisar 5,8% maka kebenaran pengukurannyapun relative teliti yaitu 100% - 5,8% = 94,2%
No A


1 0,110 0,003 9 . 10-6
2 0,105 -0,002 4 . 10-6
3 0,105 -0,002 4 . 10-6
Jumlah 0,025 17 . 10-6
• Harga rata-ratanya
• Harga ralatnya

• Harga sebenarnya
• Ralat mutlak
• Ralat nisbi relative
kesalahan relatifnya berkisar 36% maka kebenaran pengukurannyapun relative teliti yaitu 100% - 0,9% = 99,1%
Panjang kawat 2L
No Vn


1 0,250 0,017 289 . 10-6
2 0,300 -0,033 1089 . 10-6
3 0,250 0,010 289 . 10-6
Jumlah 0,025 1667 . 10-6
• Harga rata-ratanya
• Harga ralatnya

• Harga sebenarnya
• Ralat mutlak
• Ralat nisbi relative
kesalahan relatifnya berkisar 6,4% maka kebenaran pengukurannyapun relative teliti yaitu 100% - 6,4 % = 93,6%
No A


1 0,105 0 0
2 0,105 0 0
3 0,105 0 0
Jumlah 0
• Harga rata-ratanya
kebenaran pengukurannyapun yaitu 100% - 0% = 100%
Panjang kawat 3L
No Vn


1 0,400 -0,020 4 . 10-4
2 0,430 0,010 1 . 10-4
3 0,430 0,010 4 . 10-4
Jumlah 0 6 . 10-4
• Harga rata-ratanya
• Harga ralatnya

• Harga sebenarnya
• Ralat mutlak
• Ralat nisbi relative
kesalahan relatifnya berkisar 2,4% maka kebenaran pengukurannyapun relative teliti yaitu 100% - 2,4% = 97,6%
No A


1 0,102 0,002 4 . 10-6
2 0,100 0 0
3 0,100 0 0
Jumlah 0,002 4 . 10-6
• Harga rata-ratanya
• Harga ralatnya

• Harga sebenarnya
• Ralat mutlak
• Ralat nisbi relative
kesalahan relatifnya berkisar 1% maka kebenaran pengukurannyapun relative teliti yaitu 100% - 1% = 99%
Penampang 2A
Panjang kawat 1L
No Vn


1 0,200 0,023 529 . 10-6
2 0,150 -0,027 729 . 10-6
3 0,180 0,003 9 . 10-6
Jumlah 0,001 1267 . 10-6
• Harga rata-ratanya
• Harga ralatnya

• Harga sebenarnya
• Ralat mutlak
• Ralat nisbi relative
kesalahan relatifnya berkisar 7,9% maka kebenaran pengukurannyapun relative teliti yaitu 100% - 7,9% = 92,1%
No A


1 0,110 0 0
2 0,110 0 0
3 0,110 0 0
Jumlah 0
• Harga rata-ratanya

kebenaran pengukurannya teliti yaitu 100%
Panjang kawat 2L
No Vn


1 0,300 0 0
2 0,300 0 0
3 0,300 0 0
Jumlah 0
• Harga rata-ratanya
kebenaran pengukurannya teliti yaitu 100%
No A


1 0,110 0,003 9 . 10-6
2 0,105 -0,002 4 . 10-6
3 0,105 -0,002 4 . 10-6
Jumlah 0,025 17 . 10-6
• Harga rata-ratanya
• Harga ralatnya

• Harga sebenarnya
• Ralat mutlak
• Ralat nisbi relative
kesalahan relatifnya berkisar 36% maka kebenaran pengukurannyapun relative teliti yaitu 100% - 0,9% = 99,1%
Panjang kawat 3L
No Vn


1 0,450 -0,010 1 . 10-4
2 0,450 -0,010 1 . 10-4
3 0,480 0,020 4 . 10-4
Jumlah 0 6 . 10-4
• Harga rata-ratanya
• Harga ralatnya

• Harga sebenarnya
• Ralat mutlak
• Ralat nisbi relative
kesalahan relatifnya berkisar 2,2% maka kebenaran pengukurannyapun relative teliti yaitu 100% - 2,2% = 97,8%
No A


1 0,100 -0,003 9 . 10-6
2 0,105 0,002 4 . 10-6
3 0,105 0,002 4 . 10-6
Jumlah 0,001 17 . 10-6
• Harga rata-ratanya
• Harga ralatnya

• Harga sebenarnya
• Ralat mutlak
• Ralat nisbi relative
kesalahan relatifnya berkisar 1% maka kebenaran pengukurannyapun relative teliti yaitu 100% - 0,9% = 99,1%
G. Kesimpulan

H. Kemungkinan penerapan dalam kehidupan sehari – hari

1 komentar:

  1. mkasih mbak,.. :) sangat membantu dalam tugas laporan praktikum saya mbak.

    BalasHapus